Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Mozaik dan Lukisan Rindu

karya : Ria Dyan Rahayu Lentera itu menyala redup. Mungkin karena tertiup angin atau minyaknya yang sudah habis. Udara dingin terasa menusuk meski hari belumlah gelap. Ayah berjalan pelan keluar dari kamarnya. Ia masih mengenakan sarung dan peci kesukaannya. Ia kemudian menghampiriku, duduk tepat di sebelahku yang sedang membuat sketsa. Hal ini menjadi pekerjaanku setiap hari sehabis pulang sekolah. Pekerjaan ini aku pakai untuk mengurangi beban finansial Ayah dan Bunda. “Wita,” ucap Ayah. Suaranya agak berat. “Iya, Yah?” “Sudah shalat?” “Sudah, Yah.” “Kenapa nggak tidur kalau gitu?” “Iya, Yah pasti Wita nanti tidur kok. Ayah sendiri kenapa belum tidur? Bunda sudah tidur emangnya?” “Ya udah. Ayah masih nunggu Bunda tuh lagi nyuci.” “Oh..” jawabku sambil merapikan beberapa kertas yang sudah jadi. “Jangan memaksa diri ya, Wit. Biar ndak sakit.” “Iya Ayah bawel. Ini Wita mau tidur kok.” “Ya udah, selamat tidur. Ayah mau nyusul Bunda ya.” “Iya Yah, seman

Sekedar Kata

(Puisi Pendek) Karya Ria Dyan Rahayu   Seperti angsa berkulit putih Aku hidup tanpa arah Kadang Menghilang Atau menghembus udara Dengan suasana yang tak bersahaja Sama sekali....

Kemungkinan

(Puisi singkat) Karya RDR Aku bertemu lelaki Seperti lebah bernyawa Yang datang Tuk bersangkar di bunga mawar Kala itu... Diam seribu bahasa Seperti terkutuk dalam air mata Lihatlah... Aku hanya seperti mematung Berdiri di depan ladangmu Termangu.. Entah melihat apa?

Only Word

How Can I Blame You? by Ria Dyan Rahayu Their home in there My home in here,  You bring me in here I feel far away you all But I must be strong for all I just call you all from here,  My lovely parents ... And soon, you will come Sometimes, I never tell my trouble to you all But You all know wherever I am One day, you want to see me I'll come running So fast... and see you But my felling is not good,  I don't know How can I blame you all ? I'm so confused... You will separate in fewdays later Oh God, Why I was born in this world ? If I'll come back for you Oh God, I feeling if I'm not their kids I feeling if I'm not in this world I'll not it be real

Pengakuan Karya Asli

MENUJU LENTERA KEHIDUPAN Karya Febryani Kusdamayanti (bukan karya aslinya) Kicauan burung di angkasa Karang yang dulu teguh menantang Kini lenyap dalam lautan Mataku berubah menjadi awan gelap Hitam kelam Membawa butiran-butiran air Hanya lautan yang mampu membendungnya Saat a ku berperang dengan sanubariku Hanya memori yang termakan oleh waktu Aku menari bersama hembusan angin Hingga enggan menyapa sang mentari Membawa kehangatan lenteranya Kini jari lentik insan dunia Berubah menjadi cakar elang Aku ingin menjadi merpati Terbang bebas di angkasa Menembus awan putih Memandang begitu luasnya bumi yang terbentang Mulutku membisu Hanya terdengar detak jantungku Dan hembusan nafasku Jauh mata memandang A ku ingin merangkai kata Dalam alur cerita hidupku Membangun peradaban baru Membentuk benteng moral Bangkit, mari kita bangkit Menuju lentera kehidupan Waktu terus bergerak Kita juga harus bergerak sepert