Wawancara tentang "Ibadah Haji"

Selamat datang kawan, kali ini saya akan berbagi-bagi post mengenai tugas agama. silahkan..



Pewawancara : “Assallamualaikum, permisi bu. Kami dari siswa-siswi SMP Negeri 3 Sidoarjo.
Kami mendapatkan tugas wawancara mengenai rukun Islam yang ke-5. Oleh karena itu, kami ingin mewawancara Ibu. Dengan Ibu siapa?”
Narasumber   : “Saya Siti Istifa, panggil saya Ibu Siti saja.”
Pewawancara : “Iya Bu Siti, sebelumnya saya kenalkan siapa kami. Nama Saya Ayu,
disebelah saya Fira dan anak Ibu, Mincha. Apakah kami boleh mewawancarai Ibu?”
Narasumber   : “Boleh – boleh saja, silahkan.”
Pewawancara : “Iya, terimakasih Bu.”
Narasumber   : “Iya, sama – sama, silahkan.”
Pewawancara : “Sebelumnya saya ingin tau biodata Ibu?”
Narasumber   : “Oh iya – iya.”
Pewawancara : “Kapan Ibu dilahirkan? Dan tanggal, bulan apa Ibu dilahirkan?”
Narasumber   : “Saya lahir di Sidoarjo, pada tanggal 13 September 1975.”
Pewawancara : “Terimakasih Bu. Sekarang kami mau bertanya mengenai rukun Islam ke-5
yang Ibu sudah lakukan.”
Narasumber   : “Iya, silahkan.”
Pewawancara : “Bagaimana proses keberangkatan Ibu pada saat melakukan ibadah haji?”
Narasumber   : “Dari rumah ke Pendopo  Surabaya kemudian mendapat pelepasan dari Pak
Bupati setelah itu menuju ke asrama Haji Sukolio dan mendapat pembekalan dan uang saku 1500 real, paspor, gelang pengenal, dan buku kesehatan.
Pewawancara : “Berapa jam perjalanan yang Ibu tempuh ketika menunaikan Ibadah Haji?”
Narasumber   : “Dari Bandara Juanda ke Bandara Sedah selama kurang lebih 8 jam.
Pewawancara : “Berapa tahap yang harus Ibu lakukan untuk menunaikan Ibadah Haji?
Narasumber   : “Ada 6 tahapan haji yaitu yang pertama niat haji, wuquf (di arofah, 
Muzdalifah, Mina), melontar jumroh, thowaf (mengelilingi ka’bah selama 7x), Sai (berjalan diantara bukit Safa dari Marwah 7x), tahallul (bercukur atau potong rambut).
Pewawancara : “Dimanakah kesulitan Ibu ketika mendaftarkan diri?”
Narasumber   : “Tidak ada kesulitan sama sekali soalnya Saya ikut Yayasan Al-Mubarokah.
Jadi segala sesuatu di uruskan sama yayasan tersebut.
Pewawancara : “Hal-hal penting apa saja yang harus Ibu persiapkan ketika hendak ke
Mekkah?
Narasumber   : “Mukenah dan uang.”
Pewawancara : “Setelah menempuh perjalanan selama 8 jam apa yang Ibu lakukan disana?”
Narasumber   : “Di Mekkah Saya menjalani umroh 7 kali selama 25 hari di Mekkah dan tak
lupa pentingnya sholat jamaah di Masjidil Haram dan sholat sunnah terus di dalam Masjidil Haram tersebut.
Pewawancara : “Apakah ada penggolongan terhadap pelaksanaan Haji Ibu?”
Narasumber   : “Ya karena Saya ikut Yayasan maka Saya dibimbing terus selama di Madinah
dan di  Mekkah oleh Yayasan tersebut.
Pewawancara : “Doa apa saja yang Ibu inginkan disana?”
Narasumber   : “Banyak diantaranya kesehatan, keluarga, rejeki yang halal, kedua anak
anak jadi anak yang sholeh dan pintar, terutama Icha, Saya minta pada saat dia kelas 6 lulus dengan nilai yang bagus dan Alhamdulillah terkabul.
Pewawancara : “Sebelumnya Ibu hendak berangkat, doa apa saja yang Ibu panjatkan dan
pesan apa untuk keluarga?”
Narasumber   : “Doa kesehatan dan keselamatan saya dan juga keluarga Saya, pesan Saya
terutama pada MINCHATUR supaya belajar rajin dan sholatnya tidak bolong.”
Pewawancara : “Batu kecil apa saja yang Ibu ambil ketika hendak menuju di Mina?”
Narasumber   : “Batu kerikil biasa sebanyak 7 yang akan Saya lemparkan di Ula Wastho.
Pewawancara : “Bagaimana dengan proses pembagian makan terhadap jamaah Haji bu?”
Narasumber   : “Pembagian makan cukup baik, karena mengambil makan tugasnya ketua
regu lalu dibagikan ke setiap jamaah termasuk Saya, jumlah setiap regu ada 10 orang.
Pewawancara : “ Jika Ibu mengelilingi Ka’bah apakah wajib melakukan gandengan tangan
atau tidak?”
Narasumber   : “Tidak wajib tapi dilakukan ya tidak apa – apa supaya tidak hilang saja dari
kelompok.
Pewawancara : “Apa hukumnya memakai celana dalam pada waktu mengelilingi Ka’bah?”
Narasumber   : “Bagi laki – laki  memakai celana dalam haram hukumnya karena tidak
dibolehkan memakai pakaian yang dijahit setelah berniat haji, tapi bagi perempuan tidak apa2, dan bagi laki2 tersebut dikenakan menyembelih seekor kambing.”
Pewawancara :  Apa hukumnya bagi jamaah wanita yang sewaktu-waktu menstruarsi pada
waktu mengelilingi ka’bah?”
Narasumber    : “Wanita yang haid melakukan thowaf hukumnya haram tetapi kalau si
wanita ini sudah melakukan  wajib haji maka hajinya sah, wajib haji diantaranya ihram dari miqof (ketentuan batas tempat untuk memulai niat haji dan mabit(bermalam) di muzdhalifah.”
Pewawancara : Katanya kalau orang yang menunaikan haji pasti diperlihatkan masa lalunya
yang buruk ya bu ? apakah itu benar?”
Narasumber    : “Pengalaman saya tidak ada yang buruk tapi pernah kejadian pada waktu
thowaf pada waktu itu memang ada kabut tebal dan banyak burung di ka’bah disebelahnya ada wanita Indonesia ia tidak bisa melihat ka’bah yang dikelilingi padahal saya bisa melihat walaupun ada kabut dan ia minta ditunjukan ka’bahnya dimana.
Pewawancara : Bu Saya ingin tahu warna jamrah apa yang dilemparkan di ka’bah?”
Narasumber    : “Warna putih.
Pewawancara : “Kegiatan apa saja yang dilakukan disananya?”
Narasumber    : “Kegiatan dimadinah selama 8 malam 9 hari saya selalu sholat jamaah di
Masjid dan bisa masuk melihat makam Rasulullah saw saya juga bisa berziarah selama 7 kali, makam Nabi dinamakan roudotul jannah (taman surga).”
Pewawancara : “Rangkaian2 ibadah haji yang tidak boleh dilakukan itu apa saja bu ? dan apa
pelanggarannya?”
Narasumber    : “Rangkaian yang tidak boleh sudah berniat haji adalah memakai wangi-
wangian, memotong/mencabut pohon tanah haram (mekkah), membunuh, mengganggu binatang tanah haram (Mekkah).”
Pewawancara : “Anda termasuk jamaah haji apa?”
Narasumber    : “Saya termasuk haji tamattu sebab saya mengerjakan umroh terlebih
dahulu daripada haji dan saya pun dikenai dam (denda menyembelih kambing).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cepat Mencari Temperatur (suhu) dan Cara Mudah Menghafalnya

Qygo lan Byrox